Sabtu, 26 Mei 2012

Apa Urusanmu?


Tinggal seminggu lagi menuju konser Lady Gaga di Gelora Bung Karno, Jakarta. Pihak-pihak yang merasa berkepentingan baik dari kubu pro maupun kontra semakin berdebar menanti apakah sang Mother Monster benar-benar akan tiba di Indonesia. Energi bangsa pun sekali lagi terkuras untuk isu yang sebenarnya sepele ini. "Plis deh, ngga penting banget!" Toh Lady Gaga cuma akan manggung selama kurang lebih dua jam, dan sebagian besar dari kita sudah pasti tidak akan menontonnya. Tapi apa mau dikata, isu ini sudah terlanjur menyedot perhatian seluruh media dan memaksa kita untuk mengikuti perkembangannya. 

Mungkin kamu ngga peduli apakah Lady Gaga akan datang atau ngga. Saya juga ngga. Tapi yang harus kita pedulikan adalah orang-orang yang berusaha mencekal kedatangan Lady Gaga, khususnya FPI and the gank yang biasa main fisik. Kenapa kita harus peduli?

Pertama, karena mereka tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Masih ingat kasus penyerangan diskusi Irshad Manji beberapa waktu lalu di Yogyakarta? Ini menunjukkan bahwa diskusi sipil yang sehat dan cerdas sudah tidak bisa lagi diharapkan. Kalau pun mereka mau berdiskusi, siapa yang bisa menjamin bahwa orang-orang seperti mereka tidak akan mengacungkan balok ketika kalah berargumen?
Kedua, karena mereka kerap menggunakan argumen yang tidak objektif. Mereka senang membawa ayat-ayat kitab suci dan teks-teks agama sebagai argumen utamanya. Padahal tidak semua orang percaya pada ayat-ayat yang mereka gunakan. Bahkan bagi orang yang percaya pun, belum tentu dia memahami ayat-ayat itu secara sama dengan yang penafsiran mereka. Sementara ruang publik bukan lah tempat untuk beradu argumen subjektif. Yang digunakan harus lah argumen objektif dan rasional, yang bisa dipahami dan diterima oleh semua kalangan, dari agama apa pun dan kepercayaan apa pun. Termasuk yang tidak beragama.
Ketiga, karena tidak ada jaminan bahwa suatu saat kita tidak akan jadi korban berikutnya. Lady Gaga dicekal karena disebut mengumbar aurat. Lalu apa batasan aurat itu? Bukankah mereka menganggap bahwa aurat wanita itu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan? Siap-siap saja kalau suatu saat mereka juga menggelar razia kerudung di jalanan. Kita yang tidak berkerudung kemudian ditangkapi atau digebuki karena dianggap mengumbar aurat. Itu baru soal aurat. Mereka pasti juga akan campur tangan di semua urusan. Mungkin bukan sekarang. Tapi nanti, begitu mereka memiliki kekuasaan lebih besar dan berani bertindak lebih jauh lagi. Maka kita harus peduli.

Kita tidak ingin melihat suatu masa di mana Indonesia seperti Iran di zaman awal revolusi Ayatullah. Ketika para professor ditangkapi dan universitas ditutup selama setahun dengan tuduhan sebagai sarang sekulerisme. Ketika para wanita dicopot dari jabatan strategis dan dipaksa mengenakan jubah hitam seluruh tubuh. Kalau pun Lady Gaga mengenakan pakaian aneh dan kacamata konyol, setidaknya tidak ada satu orang pun yang dipaksa untuk berpakaian seperti dia. Jelas sekali bedanya.

1 komentar: